Rabu, 01 Mei 2013

Proposal Fortasi dan Konpicab

  1. PENDAHULUAN
Latar belakang berdirinya Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) tidak terlepas dari latar belakang berdirinya Muhammadiyah sebagai Gerakan Dakwah Islam Amar Ma’ruf Nahi Munkar dan sebagai konsekuensi dari banyaknya sekolah yang merupakan amal usaha Muhammadiyah untuk membina dan mendidik kader.
Di samping itu situasi dan kondisi politik di Indonesia tahun 60-an, di mana orde lama dan PKI berjaya. Muhammadiyah mendapat tantangan yang sangat berat untuk menegakkan dan menjalankan misinya. Oleh karena itu, IPM terpanggil untuk mendukung misi Muhammadiyah dan menjadi pelopor, pelangsung dan penyempurna perjuangan Muhammadiyah. Dengan demikian, kelahiran IPM mempunyai 2 nilai strategis. Pertama, IPM sebagai aksentuator gerakan dakwah amar ma’ruf nahi mungkar di kalangan pelajar. Kedua, IPM sebagai lembaga kaderisasi Muhammadiyah yang dapat membawa misi Muhammadiyah di masa mendatang.
Keinginan dan upaya para pelajar untuk membentuk organisasi pelajar Muhammadiyah sebenarnya telah dirintis sejak 1919. Akan tetapi selalu mendapat halangan dan rintangan dari berbagai pihak. Keinginan untuk membentuk organisasi pelajar Muhammadiyah baru mendapat titik terang pada tahun 1958, yaitu ketika Konferensi Pemuda Muhammadiyah (PM) di Garut. Organisasi pelajar Muhammadiyah akan ditempatkan di bawah pengawasan PM.
Keputusan Konferensi PM di Garut tersebut diperkuat pada Muktamar PM II yang berlangsung pada tanggal 24-28 Juli 1960 di Yogyakarta yakni dengan memutuskan untuk membentuk IPM (Keputusan II/ no.4). Setelah ada kesepakatan antara PP Pemuda Muhammadiyah dan PP Muhammadiyah Majlis Pendidikan dan Pengajaran pada tanggal 15 Juni 1961 ditanda tanganilah peraturan bersama tentang organisasi Ikatan Pelajar Muhammadiyah. Rencana pendirian IPM tersebut dimatangkan secara nasional pada Konferensi Pemuda Muhammadiyah di Surakarta tanggal 18 – 20 Juli 1961.
Tanggal 5 Shafar 1381 H bertepatan tanggal 18 Juli 1961 M ditetapkan sebagai hari kelahiran Ikatan Pelajar Muhammadiyah. Dengan Ketua Umum Herman Helmi Farid Ma’ruf dan Sekretaris Umum Muh. Wirsyam Hasan. Akhirnya, Ikatan Pelajar Muhammadiyah menjadi salah satu organisasi otonom Muhammadiyah yang bergerak di bidang dakwah dan kaderisasi dikalangan pelajar Muhammadiyah.


Dalam KONPIWIL IPM 1992 di Yogyakarta, Menpora Akbar Tanjung secara implisit menyampaikan kebijakan pemerintah pada IPM untuk melakukan penyesuaian tubuh organisasi. Usai KONPIWIL PP IPM diminta Depdagri mengisi formulir direktori organisasi dengan disertai catatan agar pada waktu pengembalian formulir tersebut nama IPM telah berubah. Tim eksistensi PP IPM yang bertugas membahas masalah ini,melakukan pembicaraan intensif. Akhirnya diputuskan perubahan nama Ikatan Pelajar Muhammadiyah menjadi Ikatan Pelajar Muhammadiyah, dengan pertimbangan :
  1. Keberadaan pelajar sebagai kader persyarikatan, umat dan bangsa selama ini belum mendapat perhatian sepenuhnya dari persyarikatan Muhammadiyah
  2. Perlunya pengembangan jangkauan IPM
  3. Adanya kebijakan pemerintah RI tentang tidak diperbolehkannya penggunaan kata “Pelajar” untuk organisasi berskala nasional.
Keputusan pergantian nama oleh PP IPM ini tertuang dalam SK PP IPM Nomor VI/PP.IPM/1992 yang selanjutnya perubahan tersebut disahkan oleh Pimpinan Pusat Muhammadiyah tanggal 22 Jumadil Awal 1413 H/18 November 1992 tentang pergantian nama Ikatan Pelajar Muhammadiyah menjadi Ikatan Pelajar Muhammadiyah. Dengan demikian secara resmi perubahan IPM menjadi IPM adalah sejak 18 November 1992.
Seiring perkembangan organisasi IPM, mucul berbagai reaksi dari tubuh persyarikatan, bahwa IPM dinilai kurang fokus terhadap pembinaan pelajar di sekolah-sekolah Muhammadiyah. Maka, Tanwir Muhammadiyah tahun 2007 merekomendasikan IPM untuk berubah kembali menjadi Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM).
Pembahasan mengenai basis masa dan lokus gerakan sebenarnya sudah mengemuka sejak Muktamar IPM ke-14 di Lampung. Pada Muktamar IPM ke-15 pun, Muktamar mengamanatkan untuk membentuk tim eksistensi yang bertugas untuk membahas masalah ini. Tim eksistensi PP IPM juga meminta saran pendapat dari PP Muhammadiyah dan ortom-ortom di dalamnya.
Tak lama berselang, PP Muhammadiyah mengeluarkan SK PP Nomor 60/KEP/I.0/B/2007 tentang perubahan nomenklatur IPM menjadi IPM. Bermacam reaksi muncul akibat SK PP Muhammadiyah tersebut.




PP IPM dengan segera mengadakan Pleno diperluas dengan mengundang PP Muhammadiyah dan seluruh PW IPM Se-Indonesia. Setelah melalui dialog intensif, maka PP Muhammadiyah mengeluarkan Maklumat berkenaan dengan SK PP Nomor 60/KEP/I.0/B/2007.
Bahwasanya, perubahan IPM menjadi IPM membutuhkan proses, dan berlaku efektif setelah Muktamar tahun 2008.
Mengingat Historis diatas kami dari Pimpinan Daerah Ikatan Pelajar Muhammadiyah Banyuwangi Bermaksud Menjalin Ukwah diantara pelajar Muhammadiyah lewat acara FORTASI dan KONPICAB yang akan kami laksanakan Pada Akhir Bulan Mei Mendatang, Adapun Maksud dan Tujuan itu kami rumuskan dalam Proposal ini sebagai mana terlampir, kami sangat mengharapkan dukungan dari semua pihak untuk kelancaran dan kesuksesan Acara ini.
Pelajar Muhammadiyah harus bisa bersaing dengan pelajar yang lain, karna sejatinya kita ini ikut mencerdaskan kehidupan bangsa sesuai dengan Amanah Undang-Undang Dasar 1945.
Semoga Allah SWT selalu memberikan Jalan bagi orang-orang yang berjuang dijalannya. amin
Nuun Walqolami Wamayasthurun.



Banyuwangi, April 2013
Panitia Fortasi & KONPICAB



FIRMAN FEBRI CAHYANA
                                      NBA. -


  1. LANDASAN KEGIATAN
  1. Rapat Pimpinan Daerah IPM Pada Tanggal 12 Maret di Masjid Gembolo
  2. Rapat Pimpinan Daerah IPM Pada Tanggal 27 April 2013 di SMPM 1 Genteng
  3. Progam Kerja Pimpinan Daerah IPM ( Bidang. Organanisasi )
  1. TEMA KEGIATAN
Pelajar Kreatif dan Pemantapan Gerakan Keorganisasian”
  1. NAMA KEGIATAN
Forum Ta’aruf dan Orientasi Siswa & Konferensi Pimpinan Cabang IPM
  1. TARGET MUKTAMAR
  1. Pelajar Muhammadiyah Memiliki Wawasan tentang kondisi Lingkungan sekolah secara konprehensif
  2. Pelajar Muhammadiyah Memiliki Wawasan Keilmuan & Visi Intelektual yang Integral
  3. Pelajar Muhammadiyah Memiliki Sensitifitas Sosial yang tinggi disertai kemampuan intregrasi secara intern maupun ekteren sekolah
  4. Pelajar Muhammadiyah memiliki Kecakapan memimpin & Ketrampilan management sebagai bekal organisasi (IPM) dimasa mendatang.
  1. TEMPAT DAN WAKTU PELAKSANAAN
Tempat : SMP Muhammadiyah 10 Muncar
Waktu Pelaksanaan : 25 – 26 Mei 2013
  1. PESERTA
    PR/PC IPM Banyuwangi
    1. RANGKAIAN KEGIATAN
  2. Forum Orientasi
  3. Seminar “Peningkatan Kualitas Hidup Bangsa Melalui Pendidikan”. Keynote Speech: Pimpinan Daerah Muhammadiyah Banyuwangi
  4. Seminar ” Peningkatan SDM Pelajar Muhammadiyah ”
Keynote Speech: Majlis DIKDASMEN PCM. Purwoharjo
  1. Bazar dan pameran potensi IPM Banyuwangi

    1. PENYELENGGARA
    Terlampir
    1. JADWAL KEGIATAN
    Terlampir
    1. JADWAL KEGIATAN
    Terlampir
    1. PENUTUP
    Demikianlah proposal ini kami sampaikan untuk memberi gambaran tentang pelaksanaan kegiatan Pelatihan FORTASI & KONPICAB.



    PANITIA
    FORUM TA’ARUF & ORIENTASI SISWA